Total Tayangan Halaman

Kamis, 26 Mei 2011

HIDUP TIDAK SELALU SEPERTI YANG KITA INGINKAN


HIDUP TIDAK SELALU SEPERTI YANG KITA INGINKAN
Dari kalimat di atas apa yang pertama kamu pikirkan? 
Kamu bukan orang yang ditakdirkan menjadi beruntung  dan ini semua karena kesalahan Tuhan yang telah menggariskan hidup mu? di sini kita belum menyimpulkan kebenaran ataupun kesalahan dari pernyataan diatas.Apa kamu tahu bagaimana kamu dapat menarik kesimpulan? 
Dicari akar masalah dan diambil cara untuk mengatasi. Tapi apakah menemukan suatu masalah itu semudah kamu membalikkan telapak tangan mu? Entah mengapa kata-kata ‘semudah membalikan telapak tangan’ ini dapat berarti melakukan hal yang mudah. Padahal coba saja kamu pikir apakah membalik telapak tangan itu mudah? Ya, mudah jika kamu membaliknya kearah yang tepat. Coba saja kamu membalik tangan kanan mu menghadap kearah kanan 1800 ? Apakah dapat semudah itu dilakukan? Sama saja dengan mencari akar sebuah masalah. Kamu tidak perlu  memutar-mutar segala nya dan mempersulit dirimu sendiri. Kalau ada cara yang mudah mengapa kamu tidak memilih cara yang mudah? Karena kamu tidak tahu caranya bagaimana. 
Dan sekarang kamu dapat menanyakan hal yang tidak kamu ketahui mengenai hidup mu kepada siapa? Tentu saja kepada dirimu sendiri. Hei ini hidup mu, aturlah hidup mu sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Kita memang percaya bahwa Tuhan yang menentukan hidup kita,tapi apakah kita hanya bisa menerima saja. Coba kamu pikir, mungkin kamu akan menerima jika kamu ditakdirkan menjadi orang kaya yang hidup sukses dan segala keinginan mu dapat dengan mudah kamu wujudkan. Tapi pikirkanlah jika nyatanya kamu hidup menjadi orang yang sangat miskin bahkan untuk makan sehari-hari saja sulit. Banyak orang yang mengalami nya dan pilihan mereka ada dua, menerima dan mencoba mempertahankan hidup dengan kondisi yang sama atau pilihan kedua yaitu mengubahnya. Benar sekali, kamu dapat mengubah takdir mu sendiri. Tapi apakah mudah mengubah takdir hidup seseorang? 
Tentu tidak, kamu butuh usaha dan tidak selamanya usaha mu itu membuahkan hasil. Mungkin malah ada yang menghina mu, mentertawakan mu ataupun mengkasihani mu. Namun inilah hidup yang sebenarnya. Kadang kamu ada diatas namun saking kencang nya angin kamu dapat tiba-tiba jatuh kebawah dengan waktu yang sangat cepat dan tidak kamu duga.  Lalu jika kamu mengalami kondisi ini, apa yang akan kamu lakukan? Bangkit dan terus berusaha. 
Ada dua tipe pemikiran manusia, yang pertama berorientasi pada hasil yang telah dicapai dan yang kedua adalah berorientasi pada proses. Kamu adalah tipe yang mana itu terserah kalian. Karena pada umumnya manusia diciptakan berbeda-beda begitu juga dengan cara pendangnya. Coba jika kamu berorientasi pada hasil, mungkin ada sisi kelebihan dan keburukannya. Pertama sisi kelebihannya yaitu kamu dapat dengan jelas mendapatkan hasil yang kamu inginkan , namun mungkin saja sebagian dari kamu mengahalalkan segala cara yang kamu lakukan untuk mencapai hal tersebut. Tidakkah itu nantinya dapat menghancurkan hasil yang telah kamu capai tersebut. 
Atau yang kedua kamu berorientasi pada proses. Ya, kamu sangat menghargai tahap demi tahap yang akan kamu lalui. Ini juga akan membuat kamu terus berkembang menjadi lebih baik. Tapi, tidakkah kamu lambat-laun akan menjadi bosan dan lelah jika segala tahapan yang telah kamu lalui tidak juga mendapatkan hasil yang memuasakan? Jadi apa yang harus kita lakukan? Keseimbangan. 
Tentu saja dalam hidup kita butuh keseimbangan. Contohnya saja umumnya manusia diciptakan bukan untuk hidup seorang diri maka dari itu diciptakanlah manusia untuk hidup berpasang-pasangan. Keseimbangan di peroleh dari adanya kolaborasi anatara dua hal yang berbeda. Mungkin hal itu tidak pernah terbesit oleh pikiran kita. Karena pada dasarnya kita ingin hidup menjadi bahagia lahir dan bathin tanpa harus melalui hal yang sulit dan berliku-liku. Kita mungkin lupa jika kita dianugerahi organ yang sangat istimewa oleh Tuhan yaitu otak. Mengapa kita malas memutar otak padahal otaklah sumber dari segala pemikiran kita? Mungkin kita merekam pada otak kita untuk mewujudkan hal-hal yang kita inginkan. 
Tapi apakah semuanya akan berjalan seperti yang kita inginkan? Pasti kadang iya dan kadang tidak. Sekarang kita pikirkan lagi jika yang kita inginkan itu belum dapat kita wujudkan janganlah langsung menyalahkan orang lain apalagi Tuhan. Tuhan sayang pada semua hambanya, begitu juga kita yang harus menyayangi Tuhan. Mengapa Tuhan tidak mau mewujudkan keinginan kita? Alasan pertama karena waktunya belum tepat bagi kita atau alasan yang kedua karena ada hal lain yang lebih baik yang Tuhan simpan untuk kita di kemudian hari. 
Jadi segala macam batu yang kita lewati dijalan yang mulus itu jangan dipikirkan itu adalah bongkahan batu besar yang menghalangi jalan kita, tapi anggaplah itu sebagai sebuah kerikil yang dapat kita singkirkan dengan mudah. Apakah kamu sekarang dapat menrik kesimpulannya?  Sekali lagi mungkin pemikiran tiap orang itu berbeda. Tapi bagi saya kesimpulannya adalah hidup tidak selalu seperti yang kita inginkan namun tetap sayangilah apapun keadaan hidup ini seperti kamu menyayangi dirimu sendiri :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar